A Silly Love Story. part 8 (by: Tiara & Annin)

part 8. tokoh tambahan! gyahahahahaha... saya yang ambil! dibaca yaa... maaf kalo ga rame. seadanya saja ya... selamat membaca!




Karena peristiwa waktu itu, hubungan obiet dan silla semakin renggang. Sekarang sila lebih sering menjauhi obiet dan malah mendekati ozy. Itu membuat tiara, obiet, dan ozy tidak enak hati. Ditambah lagi perkataan deva yang jero itu. Wahhh!! Hancur sudah hubungan sila dan obiet. Apakah akan kembali lagi seperti semula? Mari kita lihat…!!!


Setelah sila menampar tiara waktu itu <plakk!>, tiara mengajak sila, obiet, ozy, annin, dan deva bermain ke rumahnya. Sebenarnya sih awalnya tiara hanya mengajak obiet, ozy, dan sila. Tapi, deva dan annin pingin ikutan… hahahaha… tiara mengajak mereka bermain ke rumahnya untuk menghangatkan suasana setelah kejadian di rumah sila.


Dirumah tiara…


“ehh… kok pada diem aja sihh?? Ngapaen main kalo mau pada diem. Ngerumpi atau ngapain gituuu!!” Protes annin.

“huh…! Anak cewek ngerumpi melulu maunya. Main mobil-mobilan aja yukk…! Punya gak ti?” sahut deva mencela omongan annin.

“ihh…! Kayak anak kecil aja deh si deva! Euuhhhh!!!” balas annin sewot-sewot gimana gituuhhh…

“udahh…! Udah…! Jangan bertengkar! Kalian ini pacaran tapi kayak anak tk lagi musuhan ya!!” Tegur tiara.

“betul tuh kata tiara.! Liat aku sama tiara dong! Selalu mesra! Iya kan?” ucap ozy tiba-tiba.

Mendengar omongan itu, sila jadi panas sendiri. Tiara yang melihat sikap aneh sila jadi gak enak hati. Tiara diam-diam langsung mencubit kaki ozy yang ada di dekat tiara. Auw…!!! Teriak ozy spontan.
Obiet curiga melihat tingkah sila, ozy, dan tiara. Begitu pula dengan annin dan deva. Mereka curiga melihat tingkah ozy, tiara, dan sila. Suasana sekarang malah menjadi sangat dingin. Semua mereasa tidak enak. Dan tidak ada yang berbicara. Deva akhirnya mencoba untuk menghangatkan suasana.

“Huyy… tadi katanya mesra! Kok malah diem-dieman?” Sahut deva pada ozy dan tiara. Tapi sayang, niat baik deva ternyata malah memperburuk suasana. Semuanya diam membisu.

Tiba-tiba…

Kreeekkk… pintu terbuka dan masuklah dua sosok yang kembar. Semua terkejut.


“Ismail…? Andry…? Ngapaen ke sini tiba-tiba? Kok gak ngabarin sih?” Tanya tiara.

“disuruh tante nina.” Jawab mereka berdua serempak.

“ohh… sama siapa ke sini?” Tanya tiara.

“naik travel ti…” Jawab mereka bersamaan lagi.

“ngapaen langsung masuk kamar tanpa ngetok pintu dulu????” Tanya tiara dengan nada tinggi dan ekspresi wajah yang galak.

“mau nyimpen barang!” Jawab mereka lagi bersamaan.

“ya udah.! Cepetan.” Sahut tiara.


Setelah menyimpan tas mereka, mereka bukannya keluar dari kamar. Mereka malah ikut-ikutan duduk di tempat tiara, ozy, sila, obiet, annin dan deva duduk.


“Ngapain malah diem disini? Keluaarr!” Perintah tiara galak.

“mau ikutan!” sahut mereka bersamaan lagi.

“Yah… ya sudah. Aku kenalin aja ya sama semuanya. Ini andry sama ismail. Mereka kembar. Mereka ini anaknya adeknya mama aku. Bisa disebut juga sepupu aku.” Ujar tiara panjang lebar.

“ohhh…!” Jawab annin dan deva bersamaan.

“nah… ndry, is, yang ini deva sama annin.” Jelas tiara sambil menunjuk deva dan annin.

“hihihihi… tumben sepasang umat manusia ini kompak.” Ucap ozy.

“nahh… kalo ini ozy.” Jelas tiara lagi.

“ohh… yang itu siapa?” Tanya ismail sambil menunjuk sila.

“Itu sila. Yang satu laginya obiet.” Jelas tiara.


Setelah perkenalan itu, mereka semua langsung akrab dan saling bercanda tawa. Suasana pun menjadi hangat. Akhirnya, ozy, sila, obiet, annin, dan deva pun pulang. Setelah itu, andry, ismail, dan tiara bercakap-cakap di ruang tengah.

“ti, si sila cantik ya? Kayaknya orangnya baik dehh…!” sahut ismail membuat tiara terkejut?

“is??? Kamu suka sila?” seru tiara kaget.

“iyaa… suka banget malahan. Aku mau pe-de-ka-te ahh sama si sila.” Sahut ismail santai dan watados.

“kalo aku suka annin!” jawab andry. <maap. Sebenarnya saya, sebagai penulis sangat berberat hati menulis ini. Tapi saya hanya melaksanakan perintah tiara.>

“buseeettt! Sadar deh kalian! Mereka semua udah ada yang punya!” Teriak tiara terkejut.

“Hahhh???” Teriak andry dan ismail bersamaan.

“iyaa…! Annin itu pacarnya deva. Kalo sila pacarnya obiet.” Jelas tiara. Ia mulai khawatir. Ia takut hubungan sahabat-sahabatnya terpecah karena kedua sepupunya.

“tapi aku mau tetep berusaha deketin dia ahh!” Jawab ismail dengan santai.

“aku juga!” seru andry ikut-ikutan.

“terserah!” teriak tiara sembari meninggalkan mereka.

“ya udahh!” teriak andry dan ismail bersamaan.


Andry dan Ismail tidak main-main melaksanakan apa yang mereka bicarakan tadi. Mereka berdua segera mengotak-atik hp tiara demi mencari nomor annin dan sila. Setelah itu, mereka berdua segera meng-sms ‘gebetannya’ masing-masing. Malam itu, akhirnya ismail dan andry sibuk ber-sms ria.


Pagi harinya…

Annin, deva, tiara, ozy, sila, dan obiet berkumpul duduk-duduk di taman sekolah mereka.


“gilaa…! Capeek! Semaleman si andry gak mau berhenti sms-an sama aku. Aku jadi begadang gara-gara si andry!” Keluh annin yang matanya terlihat masih mengantuk.

“Sama! si ismail borokokok juga gitu! buseet… nyebelin banget deh itu anak!” Protes sila.

Mendengar omongan annin dan sila, deva dan obiet langsung melirik ke arah pacarnya masing-masing.

“Apaaa??? Cemburu??? Aku gak akan selingkuh sama si andry kok! Ngapaen juga selingkuh sama itu anak!” Sahut annin pada deva.

“Sukur dehh kamu gak suka sama andry. Aku gak mau kamu selingkuh.” Sahut deva lega.

“Wuahh… Deva bisa cemburu juga… hahahahaha…!” Ozy tertawa-tawa sendiri melihat deva yang cemburu. Padahal biasanya deva selalu cuek dan gak pedulian.

“Biarin! Pacar aku ini!” Sahut deva sewot.

“Udah ahh!! Aku jadi gak enak nihh! Gara-gara sepupu aku kalian jadi pada ribut gini!” Ujar tiara dengan wajah yang khawatir. Sudah dari malam tadi tiara takut terjadi pertengkaran karena kedua sepupunya yang ‘bawel’ itu.

Tiara makin khawatir melihat sila dan obiet saling diem-dieman. Tiara sudah tau, kemaren hubungan sila dan obiet sudah merenggang. Tiara takut sekarang makin renggang lagi. Tiara makin terkejut ketika melihat obiet tiba-tiba saja pergi meninggalkan mereka semua.

“biett…! Biett…! Mau kemana???” Teriak tiara sambil mengacung-acungkan tangannya.

Sreett… tiba-tiba sila menarik tangan tiara ke bawah. “udahh… biarin aja si obiet kayak gitu.!” sahut sila. Tiara kaget mendengar omongan sila yang judes tadi. “wuahh! Gara-gara ismail sama andry nih!” sahut tiara dalam hati.

Sudah dua minggu andry dan ismail tinggal di rumah tiara. Berarti, sudah dua minggu juga ismail dan andry melakukan ‘pe-de-ka-te’ pada sila dan annin. Mereka berdua tidak main-main ‘pe-de-ka-te-nya’. Mereka bukan hanya sering meng-sms annin dan sila, tetapi mereka juga sering telepon-telepon annin dan sila. Bahkan, mereka sering main ke rumah annin dan sila. Itu semua sering membuat deva dan obiet sewot. Kadang-kadang, itu membuat annin dan deva berdebar kecil-kecilan. Tapi, yang lebih parahnya, 
itu membuat hubungan sila dan obiet semakin renggang.

Pagi ini, tiba-tiba saja sila dan annin berlari-lari dengan panik menuju tiara.


“ti…! Ti…! Si andry sepupu kamu sinting atau gila? Dia nembak aku! Gila deh! Langsung aku tolak! Ihh… kasian deva…!” ujar annin panik.

“iyaa…! Si ismail juga nembak aku!” teriak sila.


Lalu tiara segera menjelaskan bahwa sesungguhnya dari dulu andry dan ismail memang sudah berniat untuk mendekati mereka. Tentu saja mereka terkejut mendengarnya.


“Udah ahh… aku pergi duluan ya… aku mau ke deva dulu. Gak enak sama deva gara-gara andry.” Ujar annin sambil pergi meninggalkan tiara dan sila yang masih duduk-duduk bersama-sama.


Setelah kepergian annin, tiara dan sila bercakap-cakap.


“ti, aku mau minta maaf sama kamu masalah ozy. Aku sadar sekarang, orang yang paling ngertiin aku itu obiet. Jadi aku emang paling cocok sama dia. Maaf ya waktu itu aku nuduh kamu. Aku bener-bener minta maaf ya ti…” ucap sila.

“iyaa… gak apa-apa kok sill… harusnya, sekarang kamu minta maaf sama obiet.” Ucap tiara.

“iya… aku duluan ya… aku mau cari obiet.” Ucap sila.


Tapi, tanpa di cari, obiet datang sendiri. Ia lewat di hadapan sila.


“biet… maafin aku ya…” ucap sila sambil memeluk obiet.

Tiara merasa mengganggu kalau dia tetap ada di situ. Dan akhirnya obiet dibiarkan berduaan dengan sila.


Sepulang sekolah, annin mengajak deva, sila, obiet, ozy, tiara, beserta kedua sepupu tiara main ke rumahnya.


Di kamar annin…


“Wahh… ada foto aku sama annin! Frame-nya lucu lagi.” ucap deva ceria sekaligus lega melihat ada fotonya dengan annin menggunakan frame gambar hati. <kok sama ya kayak di kamar sila?>

“ciee… ada yang bahagia.” Ejek obiet yang sudah bisa tersenyum lagi karena pelukan sila tadi pagi.

“hehe…” jawab deva hanya dengan cengiran. Andry otomatis cemburu dan sewot sendiri karena foto itu.

Melihat andry yang agak cemburu keliatannya, annin segera mengalihkan pembicaraan. Lalu mereka kembali tertawa bersama. Suasana benar-benar menyenangkan.


Tiba-tiba…


“Assalamualaikum wr.wb.” masuklah dua orang perempuan manis yang kembar.

“ehh… yasmin…! Oik…! Mau dating kok gak bilang-bilang?”

“kejutaaaann!” teriak mereka berdua bersamaan sambil nyelonong masuk ke dalam kamar annin lalu 
menyimpan tas mereka.

“huh! Ya udah… kenalan dulu yukk! Temen-temen, ini yasmin sama oik. Mereka sepupu aku yang datang dari jawa kuno. <apa sih maksudnya?>. yasmin… oik… kenalin, ini temen-temen aku. Ini tiara, terus ozy, terus obiet, sama ini sila. Kalo ini andry sama ismail. Mereka sepupu tiara. Kalo ini deva pacar aku.” Sahut annin panjang lebar.


Lalu mereka semua bercakap-cakap sambil tertawa-tawa riang. Mereka semua langsung saling menngenal akrab.


Saat tiara dan kedua sepupunya di perjalanan pulang.



“ti, aku gak suka sama sila lagi.” sahut ismail.

“aku juga gak suka annin lagi,” ucap andry.

“terus gimana?” Tanya tiara.

“aku suka oik.” Jawab ismail.

“kalo aku yasmin.” Timpal andry.

“dan kita sama-sama akan berusaha dapetin mereka!” sahut andry dan ismail bersamaan.”

"dasaaar... hahahaha..." kata tiara sambil tertawa melihat kelakuan sepupunya.

bagaimanakah nasib andry dan ismail selanjutnya??? hahahahaha...

itulah ceritanya.
gimna? rame gakk?

jangan lupa nantikan part selanjutnya. akan ada kejadian yang lebih seru lagi. tnggu yaa...

>jangan lupa... komen